Badung (TROBOS.COM). Polulasi sapi di Bali saat ini mencapai 559.571 ekor dengan Luas wilayah 5.636 kilometer per segi atau setara dengan kepadatan 99,84 ekor/km2.
Diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Propinsi Bali, I Putu Sumantra angka itu jauh di atas angka kepadatan daerah lain. Jika diukur perkilometer per segi-nya sapi Bali mencapai angka 99,84 ekor/km2.
“Ini sangat tinggi dibandingkan dengan daerah lain seperti NTT yang hanya 19,11 ekor per kilometer persegi. Jawa tengah 51,69 ekor perkilometer persegi. Bali merupakan daerah kecil dapi dapat memenuhi produksi daging sapi hingga 5,39 % daging secara nasional,” ujar Sumantra saat menyambut gelar panen 1.000 ekor pedet bertema "Peningkatan Populasi Sapi Menuju Ketahanan Pangan" di Sentra Ternak Sobangan Mengwi, Kabupaten Badung – Bali (23/11).
Panen Pedet
Sementara itu Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa mengatakan, panen pedet sejumlah 1.000 ekor kali ini berasal dari kecamatan Petang sejumlah 450 ekor, Abiansemal sejumlah 200 ekor, dan Mengwi sebanyak 350 ekor.
Suiasa menyatakan tekadnya agar daerahnya bisa terus menjadi sentra pengembangan bibit sapi Bali berkualitas dan cukup kuantitasnya, bisa didistribusikan ke masyarakat secara cuma-cuma kepada masyarakat Badung. Populasi sapi di Kabupaten Badung mencapai 36.668 ekor pada 2015.
”Pedet-pedet ini merupakan hasil dari kegiatan GBIB (Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan yang dilaksanakan tahun 2015,” terangnya sebagaimana dikutip Biro Humas Kabupaten Badung.
Acara panen pedet ini juga dipergunakan sebagai ajang sosialisasi program kementerian Pertanian Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) 2017 oleh Syukur Iwantoro, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi.
Kabupaten Badung, kata Syukur, ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai sentral pembibitan sapi Bali, dari 50 kabupaten/kota di Indonesia yang terpilih. Di kabupaten ini pembibitan sapi Bali akan dikembangkan dengan Sentra Peternakan Rakyat (SPR).
"UPSUS SIWAB dapat meningkatkan populasi sapi sebesar 30% dengan perbaikan genetik dan kualitas yang lebih baik dari sebelumnya" jelas Syukur Iwantoro saat itu.
Dia menerangkan UPSUS SIWAB merupakan gerakan nasional sebagai kelanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya guna lebih mendorong pertumbuhan sapi dan kerbau yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting. ist/nuruddin