Usaha beternak sapi potong adalah peluang yang menjanjikan, mengingat permintaan akan kebutuhan daging sapi sangat tinggi yaitu pada kisaran 60%. Tetapi hasil produksi daging sapi dalam negeri hanya bisa memenuhi 1/3 saja dari kebutuhan tersebut, yaitu sekitar 20%. Kondisi ini menyebabkan terjadi defisit yang memaksa pemerintah untuk mengimpor sapi dari luar negeri dan dapat dipastikan permintaannya akan semakin meningkat seiring tahun berganti dan pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat juga.

Potensi pengembangan ternak sapi sangat besar di dukung dengan kondisi iklim dan cuaca yang cocok di terapkan di wilayah indonesia. Padahal sebagai negara beriklim tropis di mana banyak sumber daya alam yang dapat di gali, bukan hal yang sulit untuk menaikkan produksi daging sapi dengan cara beternak. Karena sangat mudah dalam hal mencari pakan, banyak pakan alami yang bisa kita temukan di sekitar dan kalaupun ingin menggunakan pakan buatan kualitasnya tidak kalah dengan pakan impor. Tinggal di butuhkan kesabaran dan ketelitian dari si peternak. Memang butuh modal cukup besar dalam usaha beternak sapi ini, tapi keuntungannya juga besar. Maka, pentinglah cara kita merawat sapi agar bisa bertumbuh besar dan sehat. Kita akan membahas langkah apa yang di perlukan dalam beternak sapi.

Cara umum ternak sapi potong dan perah yang harus kalian tau

1. Kandang

Lokasi kandang harus berjarak kira – kira 10 m dari rumah atau permukiman, juga terkena sinar matahari yang cukup untuk mencegah kelembaban pada kandang. Kandang sapi ada 2 tipe yaitu bentuk ganda dan tunggal bergantung pada jumlah sapi yang akan di pelihara dan ketersediaan dana. Kandang tipe tunggal, posisi sapinya di buat satu baris atau sejajar, biasanya untuk ternak sedikit. Sedangkan tipe kandang ganda posisi sapi di buat dua jajar, saling berhadapan maupun bertolak belakang, biasanya untuk peternakan besar atau komersil. Tapi umumnya para peternak memakai tipe ganda, karena di antara kedua jajaran bisa di buat jalan. Kandang bisa juga di buat sederhana yang penting bersih dan bebas hama.

 

ukuran ideal kandang sapi

Sebaiknya kandang di buat individu, jangan berkelompok agar tidak terjadi perebutan pakan yang menyebabkan tidak meratanya pertumbuhan ternak. Kandang individu idealnya di buat dengan ukuran 2,5 x 2 meter untuk 1 ekor sapi, penempatan ini bisa buat pertumbuhan pesat karena tidak bersaing dalam pakan dan ruang gerak terbatas sehingga tidak gunakan energi banyak untuk bergerak. Kandang bisa terbuat dari kayu gelondongan atau papan dari kayu kuat. Kandang sapi hendaknya di buat terbuka atau setengah terbuka, jika daerahnya di dataran rendah yang panas tetapi tiupan anginnya tidak terlalu kencang. Sedangkan kandang yang di buat dengan dinding tertutup, jika daerahnya dingin dan berangin kencang atau kandang yang di buat untuk anakan sapi.

Tempat makan dan minum bisa di buat di luar kandang tapi masih di naungi atap kandang. Tempat makan di buatlah lebih tinggi agar tidak terinjak – injak atau tercampur kotoran, sedangkan tempat minum di buat sedikit tinggi juga dari lantai dan permanen berupa bak semen. Lantai kandang bisa terbuat dari semen maupun tanah padat dan kemudian bisa kita lapisi lagi menggunakan jerami kering agar hangat. Jangan lupa untuk membersihkannya dari kotoran sapi secara rutin, kotoran sapi bisa di timbun di tempat lain agar memudahkan dalam proses fermentasinya yang membutuhkan waktu sekitar 1 – 2 minggu, barulah kemudian berubah menjadi pupuk kandang yang sudah matang dan baik untuk di gunakan.

2. Pembibitan atau Bakalan

Sebelumnya kita perlu mengenali jenis sapi apa yang akan kita ternakkan. Ada beberapa jenis sapi potong, di antaranya:

a. Sapi Bali

b. Sapi Brahman

c. Sapi Limousin

d. Sapi Madura

e. Sapi Ongole

 

3. Mencari Binit Bekualitas

Sesudah kamu kenal jenis sapi dan memilih mana yang akan di ternakkan barulah kamu harus mencari bibit atau bakalan sapi yang berkualitas. Bakalan sapi yang berkualitas baik akan memengaruhi hasil akhir dari usaha penggemukan.  Apa saja yang perlu di perhatikan?

  1. Punya tanda telinga yang berarti sudah terdaftar dan jelas silsilahnya.
  2. Usianya sekitar 2 tahun dengan bobot berkisar 200 kg.
  3. Pilihlah yang kelaminnya jantan, sebab pertumbuhannya lebih cepat dari sapi betina sehingga pada umur yang sama sapi jantan memiliki bobot serta daging yang lebih besar di bandingkan dengan sapi betina.
  4. Mata cerah dan bersih, tidak ada kotorannya atau mengeluarkan air.
  5. Tidak ada tanda kerusakan kulit maupun bulu yang rontok akibat eksternal parasit.
  6. Tidak ada tubuh yang cacat dan bulunya halus.
  7. Tidak ada tanda gangguan pernafasan seperti hidung yang mengeluarkan lendir.
  8. Kukunya tidak bengkak dan tidak terasa panas bila di raba.
  9. Bagian ekor dan duburnya bersih tidak ada tanda – tanda bekas mencret.
  10. Tubuh kurus, tulang menonjol tapi tetap sehat karena kurusnya kurang pakan bukan sakit.
  11. Pakan untuk Penggemukan

Dalam beternak sapi potong ada yang namanya penggemukan, tujuannya memelihara sapi dewasa yang dalam keadaan kurus kemudian di tingkatkan bobotnya melalui pembesaran daging dalam waktu yang relatif singkat sekitar 3 – 6 bulan. Tapi waktu yang di butuhkan akan berbeda jika kita memelihara atau membeli bibitan sapi yang masih kecil (anakan). Kunci suksesnya penggemukan adalah pakan dan nutrisi yang cukup.

Setiap hari seekor sapi membutuhkan pakan sekitar 10% dari bobot tubuhnya, serta konsentrat (pakan tambahan) sekitar 2 % per harinya. Sapi juga membutuhkan 15 – 30 gram garam per hari dan 13 – 30 gram Kalsium Phospat yang terkandung di dalam tepung tulang atau kapur. Jangan lupa juga untuk selalu tersedia air bersih yang cukup untuk minum ternak setiap harinya. Pakan bisa di berikan 2 – 3 kali dalam sehari. Kita akan memberikan banyak ragam dan jenis variasi pakan dan konsentrat agar si sapi tidak bosan serta kebutuhan nutrisi tercukupi. Memberikan pakan hendaknya tidak bersamaan, pakan konsentrat di berikan 2 – 3 jam sebelum pakan hijauan. Hal ini bertujuan untuk merangsang keluarnya enzim dari ludah sapi yang bermanfaat untuk memicu pertumbuhan bakteri di dalam rumen sapi.

Pakan hijau terbagi menjadi 3 kategori yaitu hijauan segar, hijauan kering dan silase.

  1. Hijauan segar seperti rerumputan, daun kacang – kacangan (leguminosa) dan dedaunan hijau lainnya. Beberapa jenis hijauan segar yang bagus untuk pakan sapi antara lain: daun turi, daun lamtoro, rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, daun tebu, alang – alang, alang – alang dsb.
  2. Hijauan kering bersal dari hijauan segar yang secara sengaja di keringkan agar tahan lebih lama. Contohnya: jerami padi, jerami jagung, jerami kacang tanah yang sering di berikan saat musim kering tiba.
  3. Silase, hijauan segar yang di awetkan. Cara pembuatannya dengan menutup rapat hijuan segar yang selanjutnya akan terjadi proses fermentasi. Beberapa contoh silase yang biasa di kenal adalah silase rumput, silase jagung, silase jerami padi dsb.

Menurut penelitian, memberi pakan hijauan segar saja kurang efektif dalam proses penggemukan, karena pakan hiajuan segar kadungan nutrisainya masih terbatas. Bisa butuh waktu yang lama dan kurang optimal, itu sebabnya di butuhkan juga pakan tambahan atau konsentrat. Pakan tambahan bisa berasal dari limbah pertanian maupun limbah industri berupa bekatul atau dedak padi halus, ampas tahu, gaplek, bungkil kelapa, ampas bir, ampas tebu, kulit biji kedelai, kulit nanas, tepung ikan dan batang sagu rumbia yang sudah di kupas. Jika ingin cara mudah bisa membeli konsentrat buatan pabrik pakan.

Teknologi baru penggemukan sapi sekarang sangat menganjurkan untuk memberikan suplemen organik dan vitamin, karena sapi yang kita pelihara terkadang akan bosan dan lama – kelamaan akan kehilangan nafsu makannya. Walaupun kita sudah selingi dengan memberikan banyaknya variasi makanan, pemberian suplemen berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan si sapi. Vitamin dan suplemen yang cocok bisa kita beli di toko pakan ternak terdekat. Contohnya merek Viterna Plus, POC Nasa dan Hormonik, yang mengandung nutrisi yang di butuhkan hewan ternak. Di antaranya mineral – mineral penyusun tulang dan darah, asam amino yang di butuhkan untuk pembentukan sel dan organ, vitamin lengkap untuk daya tahan tubuh, asam organik esensial serta mengandung protein dan lemak nabati yang mampu meningkatkan pertumbuhan bobot harian sapi tapi mengurangi kadar kolestrol serta bau kotoran sapi.

4. Pemeliharaan

Sama seperti hewan ternak pada umumnya, selain pakan yang mencukupi dan bernutrisi ternak sapi potong juga membutuhkan perawatan rutin agar perkembangannya berjalan dengan baik.

Sapi perlu di berikan vaksinasi rutin untuk menghindari penyakit yang serius, seperti: antraks, penyakit mulut dan kuku (PMK) dll. Juga di berikan obat cacing secara teratur tiap 3, 6 atau 12 bulan sekali agar menghindari si sapi terserang cacingan. Meskipun penyakit cacingan tidak berbahaya, tapi kalau sapi terkena cacingan bisa berpengaruh pada kecepatan pertambahan berat badan saat proses penggemukan dan ini bisa menyebabkan kerugian.

Paling penting adalah membersihkan kotoran di kandang sapi setiap hari, bahkan jika memungkinkan ada yang membersihkannya 2 kali sehari. Kandang yang bersih dapat membuat si sapi menjadi nyaman dan tidak mudah stres, serta meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan sapi, membuatnya terhindar dari penyakit yang tidak perlu yang di sebabkan oleh kandang yang tidak terawat dan kotor.

Jangan lupa untuk jaga kebersihan badan si sapi dengan memandikannya sekitar 1 – 2 hari sekali, sikatlah tubuh si sapi hingga bersih.

Pastikan juga agar lantai kandang sapi selalu kering, misalnya dengan membuat lantai kandang agak miring, sehingga tidak tergenang oleh air pada waktu musim penghujan tiba. Genangan air ini bisa menimbulkan penyakit radang kuku atau kuku busuk, yang di akibatkan kaki dari si sapi terus basah karena menginjak genangan air.

 

Jaga kebersihan kandang sapi

Perlu ada juga kandang karantina, tujuannya adalah agar sapi yang terkena penyakit di karantina atau di pisahkan dari yang lain sehingga mencegah penularan pada sapi lain. Maka perlunya untuk melakukan pemantauan rutin, sehingga sapi yang sakit dapat segera di kenali dan dipisahkan serta di obati.

Jadi kesimpulannya, ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari penggemukan ternak sapi yang kamu miliki, di antaranya adalah: fator genetik dan jenis kelamin dari bakalan atau bibit sapi yang kita pilih, pakan yang berkualitas dan pemberian vitamin serta suplemen makanan, juga pemeliharaan dan perawatan yang benar.

Banyak sekali keuntungannya dalam menjalankan bisnis ternak sapi potong. Tidak terlalu rumit karena banyak pakan alami yang sudah tersedia, pasti laku karena permintaan sangat besar, waktu panen yang singkat, limbah atau kotoran sapi bisa di jual kembali.